Nemo Wagging Tail Mahasiswi sistem informasi: ayah, aku masih anakmu
RSS

ayah, aku masih anakmu



Ayah..
                Masihkah kau sebut aku sebagai anakmu? Sebagai seseorang yang pernah kau perjuangkan hidup dan matimu, kau puji aku kau banggakanku di depan mereka temanmu -,- bahkan rela kau korbankan waktu dan tenaga mu demi aku, kau selalu ada kapanpun aku  butuh kau penopang hidupku ayah. Ayah masih ingatkah dirimu bagaimana suara tangisku? Tangis kecewa saat ayah tak membelikan apa yang aku minta, kini tangisku tak lagi karna itu melainkan tangis rindu akan sosok hadirmu di sampingku, rindu sapaan tanyamu, rindu perhatianmu, rindu tawamu, rindu teguranmu, bahkan terkadang aku rindu dengan semua tingkah burukmu tingkah dimana aku yang menjadi sorotan perbincangan popular layaknya artis masakini..

                Ayah sudah banyak catatan kuliahku yang belum kau periksa, rasanya lama kau tak menyuruhku untuk belajar, tegur mu tak lagi ku dengar ketika aku asik dengan gadgetku hingga larut malam, sesekali ayah sering mengusap manja rambutku hingga kuterlelap tidur, ayah ketahuilah makan sebungkus nasi berdua denganmu amat sangat lebih kenyang dibanding sebakul nasi berlauk mewah namun sendiri, ayah ingat? Setiap hari kita makan masakan luar (no asia) kulier tiap malam sampai lupa gimana rasanya masakan rumah. ayah dulu kau amat sangat penyayang terhadapku kau tak pernah mau jauh dariku sekalipun tugas yang menututmu kau selalu kasih kabar terhadapku, pulang membawa jinjingan khusus ayah belikan untuku, kau amat sangat khawatir saat malam aku tak dirumah but now kemana ayah yang dulu? Yang selalu ada buatku, setia mengajariku merawatku dengan penuh kasih sayangmu, kini kau pergi benar-benar pergi sapamu tak lagi ada…. Tak pernah ku dapat kabar darimu ayah aku khawatir terjadi sesuatu terhadapmu karna setau aku kau taakan setega itu membiarkanku sendiri merindu kebiasaanmu, kiniku merasa kehilangan arah takada lagi seseorang yang menuntunku, membelaku :(

                Ayah jangan takut beri kabar aku sekalipun kau belum sesukses yang kau harapkan, sekarang aku tak pernah meminta cukup buat aku semangat kembali untuk pentingnya hidup, aku belum membanggakan mu kau juga belum melihatku menjadi sarjana seperti yang kau mau, kau belum melihat anakmu yang satusatunya ini diminta oleh lelaki soleh untuk dinikahinya, akupun belum bersujud padamu memohon restu, kau belum bermain dengan anak anakku, ayah pulanglah terlalu rapuh untukku merasa sendiri :*



sinyo....

0 komentar:

Posting Komentar