Ayah..
Masihkah
kau sebut aku sebagai anakmu? Sebagai seseorang yang pernah kau perjuangkan
hidup dan matimu, kau puji aku kau banggakanku di depan mereka temanmu -,-
bahkan rela kau korbankan waktu dan tenaga mu demi aku, kau selalu ada kapanpun
aku butuh kau penopang hidupku ayah. Ayah
masih ingatkah dirimu bagaimana suara tangisku? Tangis kecewa saat ayah tak
membelikan apa yang aku minta, kini tangisku tak lagi karna itu melainkan
tangis rindu akan sosok hadirmu di sampingku, rindu sapaan tanyamu, rindu
perhatianmu, rindu tawamu, rindu teguranmu, bahkan terkadang aku rindu dengan
semua tingkah burukmu tingkah dimana aku yang menjadi sorotan perbincangan
popular layaknya artis masakini..
Ayah
sudah banyak catatan kuliahku yang belum kau periksa, rasanya lama kau tak
menyuruhku untuk belajar, tegur mu tak lagi ku dengar ketika aku asik dengan
gadgetku hingga larut malam, sesekali ayah sering mengusap manja rambutku
hingga kuterlelap tidur, ayah ketahuilah makan sebungkus nasi berdua denganmu
amat sangat lebih kenyang dibanding sebakul nasi berlauk mewah namun sendiri,
ayah ingat? Setiap hari kita makan masakan luar (no asia) kulier tiap malam
sampai lupa gimana rasanya masakan rumah. ayah dulu kau amat sangat penyayang
terhadapku kau tak pernah mau jauh dariku sekalipun tugas yang menututmu kau
selalu kasih kabar terhadapku, pulang membawa jinjingan khusus ayah belikan
untuku, kau amat sangat khawatir saat malam aku tak dirumah but now kemana ayah
yang dulu? Yang selalu ada buatku, setia mengajariku merawatku dengan penuh
kasih sayangmu, kini kau pergi benar-benar pergi sapamu tak lagi ada…. Tak pernah
ku dapat kabar darimu ayah aku khawatir terjadi sesuatu terhadapmu karna setau
aku kau taakan setega itu membiarkanku sendiri merindu kebiasaanmu, kiniku
merasa kehilangan arah takada lagi seseorang yang menuntunku, membelaku :(
Ayah
jangan takut beri kabar aku sekalipun kau belum sesukses yang kau harapkan,
sekarang aku tak pernah meminta cukup buat aku semangat kembali untuk
pentingnya hidup, aku belum membanggakan mu kau juga belum melihatku menjadi
sarjana seperti yang kau mau, kau belum melihat anakmu yang satusatunya ini
diminta oleh lelaki soleh untuk dinikahinya, akupun belum bersujud padamu
memohon restu, kau belum bermain dengan anak anakku, ayah pulanglah terlalu
rapuh untukku merasa sendiri :*
sinyo....